Halo Hai

Selamat Datang di Blog Eza Bercerita. Disini Temen-temen bisa baca cerita karanganku dan berbagai bentuk postingan blog yang tentunya bisa dinikmati teman-teman semua :D

Kenalan sama Gue @Facebook

Kenalan sama Gue @Facebook Eza Za (Eza Tirtayasa)

Kunjungi Juga Wordpressku ya? Klik >Disini<

Silahkan Isi Kolom Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar sebagai Rasa Persahabatan diantara Pembaca dan Penulis.

Terimakasih
Eza Tirtayasa

Senin, 20 Agustus 2012

Putra Jatuh Cinta Lagi

Putra Adalah seorang siswa kelas 11 di SMK Nusa Bangsa . Dengan badan yang ideal serta berpenampilan “cool” dan merupakan kapten basket yang handal membuat ia tidak bersusah payah untuk menaklukan hati wanita –wanita disekolahnya. Namun tak satu pun gadis yang ia perhatikan.
Disebuah taman sekolah tampaklah Putra sedang berhadapan dengan seorang gadis  yang bernama Sandra .
” put, kamu mau gak jadi pacarku?” pinta Sandra pada Putra dengan PDnya.
Putra pun menolaknya mentah-mentah dan Sandra pun kecewa dan akhirnya meninggalkan Putra.
Dan tibalah Hersyd teman dan sekaligus sahabat karibnya.
“ Halo Mr Arjuna ! apa kabar Anda! Hahaha” ledeknya pada Putra
”ah.. biasa lah syad. Gadis gak jelas ”
” ah kau ini jangan terlalu kejam lah put. Kasian. Terimalah sekali-kali.haha.. O-i-ya Eh kau udah denger kabar belum?”
” Kabar apa? Kalo Kabar cewe-cewe itu  mah aku kaga peduli” jawab Putra acuh.
” ya ealahh bukan, tadi aku ketemu Pak Santo kata beliau ada 2 siswa pindahan laki-laki dan perempuan, dan mereka masuk hari ini yang perempuan masuk di jurusan Jurnalist dan yang Laki-laki dikelas  jurusan Multimadia”
” oh”
” YA! Tapi kaga tau juga bakal masuk ke Multimadia 1 yaitu di kelasku atau Multimedia 2 dikelasmu. Ya udah put ayo kita masuk”
Bel Masuk pun berbunyi.
Seperti yang dikatakan Hersyad Siswa pindahan yang dikatakan pun datang dan ternyata masuk dalam 1 kelas bersama Hersyad yaitu di 11 Multimedia 1. Dia pun memperkenalkan diri.
Adit Nama siswa baru ini
” perkenalkan teman-teman nama saya Adit Hermansyah saya pindahan dari SMK Teknologi Bakti Bangsa Semarang. Semoga kita dapat berteman dengan baik” Setelah memperkenalkan diri dia pun duduk satu meja bersama Hersyad.
” hey dit, kenalin aku Hersyad Afrianto “
” oh ya. Salam kenal ya”
.. Jam pembelajaran pun dimulai.
Suara bel istirahat mengabani seluruh siswa berhamburan keluar dari kelas. Dan tampaklah Adit dan Hersyad tengah berjalan menyusuri koridor. Datanglah Putra menghampiri Hersyad dan Adit. Tak terlalu banyak kata mereka langsung akrab satu sama lain. Adit pun menceritakan alasannya pindah ke SMK Nusa Bangsa.
Hari-hari berlalu . Adit , Hersyad dan Putra tanpa sadar telah membentuk tali persahabatan diantara mereka.
Disisi lain Tampaklah Sandra sedang berbincang-bincang dengan Citra yang juga termasuk siswa pindahan disekolah itu . Citra tampak begitu riang dan agak tomboy dibanding dengan Adit yang agaknya nampak sedikit pendiam . Disudut dalam kelas tapatnya di pojok deretan meja paling depan Sandra dan Citra tengah membicarakan suatu hal. Tak lama mereka pun beranjak dari kelas dan menuju kantin.
Sesampainya di kantin Citra yang tengah mengantarkan pesanannya dan pesanan Sandra secara tidak sengaja menumpahkan Minuman yang berwarna kuning yang merupakan jus Lemon tepat di baju Putra yang juga kebetulan sedang berada di Kantin bersama Adit dan juga Hersyad. Lantas Putra pun marah dan memaki Citra. Namun apa yang terjadi setelah Putra melihat wajah yang menumpahkan minumannya itu. Getaran didada terasa tak menentu. Hersyad yang berada disampingnya pun merasa sangat kaget melihat wajah perempuan yang menumpahkan minumannya itu. Adit pun hanya terdiam saja. Sandra yang melihat kejadian itu segera membawa Citra keluar dari kantin itu. Tertinggallah Putra, Hersyad dan Adit.
” hey. Aku tak mengerti kenapa kalian begitu kaget melihatnya.?”Tanya Adit yang heran melihat dua teman barunya begitu terlena melihat Citra.
” gak mungkin. Putra ?” Ucap Hersyad
dia….”ucap Putra lirih
:” “dia”? dia kan Citra siswa pindahan juga , kemarin kami sama-sama masuknya. Kenapa dengan dia? Masa baru pertama melihatnya saja sudah jatuh cinta?” ledek Adit pada Putra yang kiranya tengah terpana melihat Citra.
” oh. Jadi bukan put..”
” hey. Aku tak mengerti dengan apa yang kalian bicarakan. Tolong pergunakan bahasa lisan ya! Jangan bahasa isyarat !” gerutu Adit yang kian menjadi jadi.
” haha. Gak apa-apa kok dit.. :P” jawab Hersyad dengan tawa lebarnya.
” dia sangat mirip dengan Lucy..” Ucap Putra
” oh Lucy siapa? Pacarmu ya? Dimana dia sekarang?” Tanya polos Adit
” dia.. sudah bahagia disana.. maaf ya aku duluan..” Putra sedikit mengenang. Tak lama Putra memutuskan pergi dulu dari kantin itu.
” hey..?” seru Adit menahan putra dengan tanda tanya besar.
” biarin dit” ucap Hersyad mencoba memberitahukan isyarat tertentu.
Putra meninggalkan Hersyad dan Adit dikantin itu. Hersyad akhirnya menceritakan semuanya tentang Lucy kepada Adit.
” Ha! Tertabrak mobil?!” tersentak kaget mendegar cerita yang sedang Hersyad ceritakan.
” ya dit. Saat itu mereka membuat janji untuk bertemu di taman pukul 7 malam. Tapi 2 – 3 – 4 jam Putra menunggu di taman itu hingga larut malam, tapi Lucy tak kunjung datang..”
” hey kenapa tidak menelepon saat itu.?”
” katanya Putra dan Lucy berjanji untuk datang di taman itu dan tidak boleh salah satu diantara mereka untuk menelepon satu sama lain. Hemm katanya untuk menguji kesetiaan dan kejujuran. Dan Putra percaya bahwa Lucy akan datang, namun Lucy pun tak kunjung datang,. Putra sangat kecewa saat itu. Namun keesokan harinya kabar buruk diterima Putra bahwa Lucy seorang yang sangat dicintainya meninggal karna tertabrak mobil ketika baru saja keluar dari sebuah toko Baju dengan membawa sebuah bingkisan berisikan T-shirt berwarna Merah semerah darah yang tumpah dari tubuh Lucy ke bagian luar bingkisan itu. Dan ya sejak saat itu Putra sangat benci dengan warna merah. Baginya Merah adalah warna kesialan.”
Adit yang mendengar cerita itu pun turut simpati kepada Putra dan ternyata itulah kenapa Putra sampai saat ini tak kunjung membukakan hatinya untuk orang lain.
Siangnya dijam istirahat kedua Putra sedang berada di perpustakaan sekolah guna menghabiskan waktu saja. Dan tanpa dia sadari kedua sahabatnya sedang mencarinya kesana kemari.
Putra yang sedang memilah – milah buku dideretan rak yang agak dibelakang itu secara tidak sengaja menabrak seorang perempuan yang tengah membawa buku hingga buku – buku itu pun terjatuh dan berserakan. Merasa bersalah Putra pun membantunya. Telah ia Bantu Perempuan itu dan ia pun melihat kesisi wajah perempuan itu dan ternyata adalah Citra dan sontak Putra pun kaget dan nampaknya menjadi agak latah untuk berbicara. “Lucy..” nama yang terlintas begitu saja.
” hey. Oh kamu yang tadi dikantin, aku minta maaf ya tadi udah numpahin minuman itu seragammu” ucap Citra meminta maaf.
”em. Eh i – iya gak a-ap-pa–apa .” jawab Putra sedikit latah lantaran gerogi karna disudutkan diantara rasa kangen dengan sosok Lucy yang seperti hidup kembali dan tepat berada di depannya.
Mereka  pun melanjutkan percakapannya itu di taman sekolah . Dikursi kayu yang terpajang indah didepannya berhamburan bunga yang indah Citra dan Putra sedang asyik berbincang.
” hey. Aku tau kamu. Kamu ini yang sering dibicarakan teman-teman dikelas. Ternyata aku sudah menumpahkan minuman di baju Pria Idaman. Haha pantas saja tadi Sandra langsung memaki-maki aku.”
” ah. Tidak. Oh ya boleh tau kenapa kamu pindah ke sekolah ini?” jawab Putra tersipu malu.
” ohh. itu karna.. aku ingin menjadi seorang Penulis dan Jurnalis yang hebat !”
Mendengar kata-katanya membuat Putra semakin ingat dengan Lucy. Seingatnya Lucy adalah sosok yang periang dan penuh dengan semangat dalam meraih cita-cita meski Citra dan Lucy mempunyai mimpi yang berbeda namun cara bertuturnya sangatlah mirip. Namun Citra bukanlah sosok perempuan yang Feminim seperti Lucy. Citra lebih bersifat tomboy .Dan tak sadarlah Putra memandang Citra begitu dalam. Citra yang sadar  tengah deperhatikan pun bertanya pada putra dengan penuh percaya diri.
” Putra? Aku gak nyangka padahal baru ketemu eh kamu udah suka ya sama aku ? hahaha”
Putra pun tersipu malu dibuatnya ” ih. Ge-er kamu.. ya udah ya aku duluan ya.”
” ya udah lah.(Sombong banget sih?!!)
Putra pun meninggalkan Citra sendiri. Seraya kepergian Putra, Sandra dan wanita lain yang diam-diam mengintip pembicaraan mereka pun mendektai Citra.
” kau! Saingan kita?”bentaknya Sandra pada Citra
“eh Saingan apa ini?”
” tentu saja! Menaklukan hati Putra !”
” iya! Aku juga!” potong Rima
” sama! Aku juga! Yeah !” Rahma pun turut bercampur pada pembicaraan itu.
” eh mending kalian aja deh yang saingan . aku mah kaga peduli. O-i-ya katanya hari ini pulang sekolah ada Ekskul kan ?” Tanya Citra mencoba mengalihakan pembicaraan.
” iya! Setiap hari sabtu seperti saat ini ekstrakulikuler sekolah dilaksanakan bersamaan dan banyak ekskul tentunya” jawab Rahma lukas.
” emangnya kamu bisa apa Citra??” tanya Sandra kembali.
” apa saja lah .. :x Pokoknya aku harus ikut ..”
” sama ! aku juga ikut kali ini! Yeah ! “ semangat yang mengobar terucxap dari mulut Rahma.
” kalo getu! Saingan kita!?” tantang Sandra kembali
” eh pada ngelantur kalian semua.. aku pergi dulu ya.” Citra pun bergegas meninggalkan taman itu.
Jam sekolah pun usai dan karna hari Sabtu maka sekolah ekstrakulikuler semua cabang dilaksanakan bersama. Citra pun ikut ambil alih dalam Ekskul yang dilaksanakan tepat seusai jam sekolah selesai, dan tak disangka ia ambil ekskul Bola Basket dan tentunya bertemu Putra disana.
Putra dan teman-temannya tengah asyik memainkan Bola Basket , Citra yang baru saja datang dengan penuh percaya diri masuk ke lapangan itu dan merebut bola yang sedang didrible oleh putra secara tiba-tiba. Bola pun berpindah ke tangan Citra. Citra yang me.lay up dan langsung masuk ke ring meledek Putra yang tercengangah melihat Citra . Citra pun mengambil Bola itu lagi dan Putra yang seakan-akan tak mau kalah pun mencoba merebut bola dari Citra. Semua orang yang melihatnya pun terheran-heran seorang Putra bisa terlihat kesulitan merebut Bola dari seorang perempuan karna baru pertama kalinya ada lawan yang nampak dapat mengimbangi Putra. Tak lama Putra pun dapat merebut bola itu dan segera mengesootnya dan langsung masuk. Ekspresi wajah sangat puas karna bisa memasukan bola ke dalam ring terpancar diwajah Putra Hersyad yang melihat itu pun ikut merasakan kebahagiaan karna baru pertama kalinya ia melihat Putra sebahagia itu setelah mencetak angka semenjak kepergian Lucy. Adit pun turut bahagia melihatnya.
Putra merasa sangat bersemangat dengan kehadiran Citra . Ternyata getaran yang ia rasakan disaat pertama kalinya melihat Citra bukanlah getaran karna malihat sosok yang sangatlah mirip dengan Lucy, melainkan karna Putra telah jatuh cinta lagi.  

-






Sekian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar