Putra Adalah seorang siswa kelas 11 di SMK Nusa Bangsa
. Dengan badan yang ideal serta berpenampilan “cool” dan merupakan kapten
basket yang handal membuat ia tidak bersusah payah untuk menaklukan hati wanita
–wanita disekolahnya. Namun tak satu pun gadis yang ia perhatikan.
Disebuah taman sekolah tampaklah Putra sedang
berhadapan dengan seorang gadis yang
bernama Sandra .
” put, kamu mau gak jadi pacarku?” pinta Sandra pada
Putra dengan PDnya.
Putra pun menolaknya mentah-mentah dan Sandra pun
kecewa dan akhirnya meninggalkan Putra.
Dan tibalah Hersyd teman dan sekaligus sahabat
karibnya.
“ Halo Mr Arjuna ! apa kabar Anda! Hahaha” ledeknya
pada Putra
”ah.. biasa lah syad. Gadis gak jelas ”
” ah kau ini jangan terlalu kejam lah put. Kasian.
Terimalah sekali-kali.haha.. O-i-ya Eh kau udah denger kabar belum?”
” Kabar apa? Kalo Kabar cewe-cewe itu mah aku kaga peduli” jawab Putra acuh.
” ya ealahh bukan, tadi aku ketemu Pak Santo kata
beliau ada 2 siswa pindahan laki-laki dan perempuan, dan mereka masuk hari ini
yang perempuan masuk di jurusan Jurnalist dan yang Laki-laki dikelas jurusan Multimadia”
” oh”
” YA! Tapi kaga tau juga bakal masuk ke Multimadia 1
yaitu di kelasku atau Multimedia 2 dikelasmu. Ya udah put ayo kita masuk”
Bel Masuk pun berbunyi.
Seperti yang dikatakan Hersyad Siswa pindahan yang
dikatakan pun datang dan ternyata masuk dalam 1 kelas bersama Hersyad yaitu di
11 Multimedia 1. Dia pun memperkenalkan diri.
Adit Nama siswa baru ini
” perkenalkan teman-teman nama saya Adit Hermansyah
saya pindahan dari SMK Teknologi Bakti Bangsa Semarang. Semoga kita dapat
berteman dengan baik” Setelah memperkenalkan diri dia pun duduk satu meja
bersama Hersyad.
” hey dit, kenalin aku Hersyad Afrianto “
” oh ya. Salam kenal ya”
.. Jam pembelajaran pun dimulai.
Suara bel istirahat mengabani seluruh siswa
berhamburan keluar dari kelas. Dan tampaklah Adit dan Hersyad tengah berjalan
menyusuri koridor. Datanglah Putra menghampiri Hersyad dan Adit. Tak terlalu
banyak kata mereka langsung akrab satu sama lain. Adit pun menceritakan alasannya
pindah ke SMK Nusa Bangsa.
Hari-hari berlalu . Adit , Hersyad dan Putra tanpa
sadar telah membentuk tali persahabatan diantara mereka.
Disisi lain Tampaklah Sandra sedang berbincang-bincang
dengan Citra yang juga termasuk siswa pindahan disekolah itu . Citra tampak
begitu riang dan agak tomboy dibanding dengan Adit yang agaknya nampak sedikit
pendiam . Disudut dalam kelas tapatnya di pojok deretan meja paling depan
Sandra dan Citra tengah membicarakan suatu hal. Tak lama mereka pun beranjak
dari kelas dan menuju kantin.
Sesampainya di kantin Citra yang tengah mengantarkan
pesanannya dan pesanan Sandra secara tidak sengaja menumpahkan Minuman yang
berwarna kuning yang merupakan jus Lemon tepat di baju Putra yang juga
kebetulan sedang berada di Kantin bersama Adit dan juga Hersyad. Lantas Putra
pun marah dan memaki Citra. Namun apa yang terjadi setelah Putra melihat wajah
yang menumpahkan minumannya itu. Getaran didada terasa tak menentu. Hersyad
yang berada disampingnya pun merasa sangat kaget melihat wajah perempuan yang
menumpahkan minumannya itu. Adit pun hanya terdiam saja. Sandra yang melihat
kejadian itu segera membawa Citra keluar dari kantin itu. Tertinggallah Putra,
Hersyad dan Adit.
” hey. Aku tak mengerti kenapa kalian begitu kaget
melihatnya.?”Tanya Adit yang heran melihat dua teman barunya begitu terlena
melihat Citra.
” gak mungkin. Putra ?” Ucap Hersyad
” dia….”ucap Putra lirih
:” “dia”? dia kan Citra siswa pindahan juga , kemarin
kami sama-sama masuknya. Kenapa dengan dia? Masa baru pertama melihatnya saja
sudah jatuh cinta?” ledek Adit pada Putra yang kiranya tengah terpana melihat
Citra.
” oh. Jadi bukan put..”
” hey. Aku tak mengerti dengan apa yang kalian
bicarakan. Tolong pergunakan bahasa lisan ya! Jangan bahasa isyarat !” gerutu
Adit yang kian menjadi jadi.
” haha. Gak apa-apa kok dit.. :P” jawab Hersyad dengan
tawa lebarnya.
” dia sangat mirip dengan Lucy..” Ucap Putra
” oh Lucy siapa? Pacarmu ya? Dimana dia sekarang?”
Tanya polos Adit
” dia.. sudah bahagia disana.. maaf ya aku
duluan..” Putra sedikit mengenang. Tak lama Putra memutuskan pergi dulu dari
kantin itu.
” hey..?” seru Adit menahan putra dengan tanda tanya
besar.
” biarin dit” ucap Hersyad mencoba memberitahukan
isyarat tertentu.
Putra meninggalkan Hersyad dan Adit dikantin itu.
Hersyad akhirnya menceritakan semuanya tentang Lucy kepada Adit.
” Ha! Tertabrak mobil?!” tersentak kaget mendegar
cerita yang sedang Hersyad ceritakan.
” ya dit. Saat itu mereka membuat janji untuk bertemu
di taman pukul 7 malam. Tapi 2 – 3 – 4 jam Putra menunggu di taman itu hingga
larut malam, tapi Lucy tak kunjung datang..”
” hey kenapa tidak menelepon saat itu.?”
” katanya Putra dan Lucy berjanji untuk datang di
taman itu dan tidak boleh salah satu diantara mereka untuk menelepon satu sama
lain. Hemm katanya untuk menguji kesetiaan dan kejujuran. Dan Putra percaya
bahwa Lucy akan datang, namun Lucy pun tak kunjung datang,. Putra sangat kecewa
saat itu. Namun keesokan harinya kabar buruk diterima Putra bahwa Lucy seorang
yang sangat dicintainya meninggal karna tertabrak mobil ketika baru saja keluar
dari sebuah toko Baju dengan membawa sebuah bingkisan berisikan T-shirt
berwarna Merah semerah darah yang tumpah dari tubuh Lucy ke bagian luar
bingkisan itu. Dan ya sejak saat itu Putra sangat benci dengan warna merah.
Baginya Merah adalah warna kesialan.”
Adit yang mendengar cerita itu pun turut simpati
kepada Putra dan ternyata itulah kenapa Putra sampai saat ini tak kunjung membukakan
hatinya untuk orang lain.
Siangnya dijam istirahat kedua Putra sedang berada di
perpustakaan sekolah guna menghabiskan waktu saja. Dan tanpa dia sadari kedua
sahabatnya sedang mencarinya kesana kemari.
Putra yang sedang memilah – milah buku dideretan rak
yang agak dibelakang itu secara tidak sengaja menabrak seorang perempuan yang
tengah membawa buku hingga buku – buku itu pun terjatuh dan berserakan. Merasa
bersalah Putra pun membantunya. Telah ia Bantu Perempuan itu dan ia pun melihat
kesisi wajah perempuan itu dan ternyata adalah Citra dan sontak Putra pun kaget
dan nampaknya menjadi agak latah untuk berbicara. “Lucy..” nama yang
terlintas begitu saja.
” hey. Oh kamu yang tadi dikantin, aku minta maaf ya
tadi udah numpahin minuman itu seragammu” ucap Citra meminta maaf.
”em. Eh i – iya gak a-ap-pa–apa .” jawab Putra sedikit
latah lantaran gerogi karna disudutkan diantara rasa kangen dengan sosok Lucy
yang seperti hidup kembali dan tepat berada di depannya.
Mereka pun
melanjutkan percakapannya itu di taman sekolah . Dikursi kayu yang terpajang
indah didepannya berhamburan bunga yang indah Citra dan Putra sedang asyik
berbincang.
” hey. Aku tau kamu. Kamu ini yang sering dibicarakan
teman-teman dikelas. Ternyata aku sudah menumpahkan minuman di baju Pria
Idaman. Haha pantas saja tadi Sandra langsung memaki-maki aku.”
” ah. Tidak. Oh ya boleh tau kenapa kamu pindah ke
sekolah ini?” jawab Putra tersipu malu.
” ohh. itu karna.. aku ingin menjadi seorang Penulis
dan Jurnalis yang hebat !”
Mendengar kata-katanya membuat Putra semakin ingat
dengan Lucy. Seingatnya Lucy adalah sosok yang periang dan penuh dengan
semangat dalam meraih cita-cita meski Citra dan Lucy mempunyai mimpi yang
berbeda namun cara bertuturnya sangatlah mirip. Namun Citra bukanlah sosok
perempuan yang Feminim seperti Lucy. Citra lebih bersifat tomboy .Dan
tak sadarlah Putra memandang Citra begitu dalam. Citra yang sadar tengah deperhatikan pun bertanya pada putra
dengan penuh percaya diri.
” Putra? Aku gak nyangka padahal baru ketemu eh kamu
udah suka ya sama aku ? hahaha”
Putra pun tersipu malu dibuatnya ” ih. Ge-er kamu.. ya
udah ya aku duluan ya.”
” ya udah lah.(Sombong banget sih?!!)”
Putra pun meninggalkan Citra sendiri. Seraya kepergian
Putra, Sandra dan wanita lain yang diam-diam mengintip pembicaraan mereka pun
mendektai Citra.
” kau! Saingan kita?”bentaknya Sandra pada Citra
“eh Saingan apa ini?”
” tentu saja! Menaklukan hati Putra !”
” iya! Aku juga!” potong Rima
” sama! Aku juga! Yeah !” Rahma pun turut bercampur
pada pembicaraan itu.
” eh mending kalian aja deh yang saingan . aku mah
kaga peduli. O-i-ya katanya hari ini pulang sekolah ada Ekskul kan ?” Tanya
Citra mencoba mengalihakan pembicaraan.
” iya! Setiap hari sabtu seperti saat ini ekstrakulikuler
sekolah dilaksanakan bersamaan dan banyak ekskul tentunya” jawab Rahma lukas.
” emangnya kamu bisa apa Citra??” tanya Sandra
kembali.
” apa saja lah .. :x Pokoknya aku harus ikut ..”
” sama ! aku juga ikut kali ini! Yeah ! “ semangat
yang mengobar terucxap dari mulut Rahma.
” kalo getu! Saingan kita!?” tantang Sandra kembali
” eh pada ngelantur kalian semua.. aku pergi dulu ya.”
Citra pun bergegas meninggalkan taman itu.
Jam sekolah pun usai dan karna hari Sabtu maka sekolah
ekstrakulikuler semua cabang dilaksanakan bersama. Citra pun ikut ambil alih
dalam Ekskul yang dilaksanakan tepat seusai jam sekolah selesai, dan tak
disangka ia ambil ekskul Bola Basket dan tentunya bertemu Putra disana.
Putra dan teman-temannya tengah asyik memainkan Bola
Basket , Citra yang baru saja datang dengan penuh percaya diri masuk ke
lapangan itu dan merebut bola yang sedang didrible oleh putra secara tiba-tiba.
Bola pun berpindah ke tangan Citra. Citra yang me.lay up dan langsung
masuk ke ring meledek Putra yang tercengangah melihat Citra . Citra pun
mengambil Bola itu lagi dan Putra yang seakan-akan tak mau kalah pun mencoba
merebut bola dari Citra. Semua orang yang melihatnya pun terheran-heran seorang
Putra bisa terlihat kesulitan merebut Bola dari seorang perempuan karna baru
pertama kalinya ada lawan yang nampak dapat mengimbangi Putra. Tak lama Putra
pun dapat merebut bola itu dan segera mengesootnya dan langsung masuk. Ekspresi
wajah sangat puas karna bisa memasukan bola ke dalam ring terpancar diwajah
Putra Hersyad yang melihat itu pun ikut merasakan kebahagiaan karna baru
pertama kalinya ia melihat Putra sebahagia itu setelah mencetak angka semenjak
kepergian Lucy. Adit pun turut bahagia melihatnya.
Putra merasa sangat bersemangat dengan kehadiran Citra
. Ternyata getaran yang ia rasakan disaat pertama kalinya melihat Citra
bukanlah getaran karna malihat sosok yang sangatlah mirip dengan Lucy,
melainkan karna Putra telah jatuh cinta lagi.
-
Sekian.
By : Moh Eko Saputro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar